





My Sassy Girl (2022) Cerita ini bermula saat Gian sedang berkumpul dengan teman-temannya. Sambil minum, Gian menerima telepon dari ibunya yang memintanya untuk datang ke rumah bibinya. Kemudian, Gian langsung pergi ke stasiun untuk mengejar kereta menuju rumah bibinya. Sambil menunggu kereta datang, dia melihat seorang gadis tersandung dan berdiri terlalu dekat dengan peron.
Di dalam mobil, Gian melirik gadis itu dan bergumam. Segera setelah itu, gadis mabuk itu mendekati Gian dan secara tidak sengaja membuang pakaiannya sebelum kehilangan kesadaran. Akibatnya, Gian ditegur oleh seorang penumpang. Ia pun berasumsi bahwa gadis itu adalah pacar Gian.
Gian hendak meninggalkan gadis itu di stasiun, tetapi karena tidak tahan, dia akhirnya berubah pikiran dan membawa gadis itu ke hotel karena dia tidak tahu di mana gadis itu berada. Gian segera membersihkan dan mencuci pakaian basah gadis itu.
Saat mencoba keluar dari kamar mandi untuk mengeringkan pakaiannya, gadis itu tiba-tiba sadar kembali dan menuduh Gian melakukan perilaku yang tidak pantas. Di rumah, Gian tidak berani masuk karena takut dimarahi ibunya jika tidak kembali.
Keesokan harinya, Gian menerima telepon dari nomor tak dikenal yang ternyata adalah panggilan gadis itu. Gadis itu memberi tahu Gian untuk menemuinya di pintu masuk stasiun M Zone. Di sana, Gian menerima banyak permintaan dari gadis itu ketika dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi sehari sebelumnya.
Gadis itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Sisi. Melihat Sisi menangis, Gian segera memberinya handuk untuk menyeka air matanya. Sementara itu, Gian mulai memiliki perasaan terhadap Sisi dan berniat meredakan rasa sakitnya, dan pertemuan kedua ini juga menjadi pertanda bahwa mereka resmi menjadi pasangan.
Dua hari sebelum ulang tahun Sisi, Sisi memberi tahu Gian dan memintanya menyiapkan kejutan. Di hari ulang tahun Sisi, Gian mengundangnya ke TMII dengan maksud untuk memberikan kejutan. Mereka bertemu dengan seorang pemuda depresi yang berpikir untuk bunuh diri. Maka Sissi berusaha menasihati pemuda itu untuk tidak mengambil keputusan seperti itu.
Gian juga lebih percaya pada Sisi meskipun ada tuntutan khusus dan tidak menyenangkan. Namun Gian hanya bisa pasrah karena benar-benar memahami kepribadian Sisi. Belum lagi fakta bahwa mereka mengakhiri hari istimewa mereka dengan pesta dan minuman keras. Seperti yang diharapkan, Sisi mabuk lagi sehingga Gian harus membawanya pulang. Sisi